Retret Desa Dinilai Tak Menyentuh Substansi

Jumat, 19 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

tajukmalut.com | Halmahera Selatan, 20 September 2025-  Meski kegiatan retret desa diklaim mampu menyamakan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan, khususnya terkait program agromaritim, sejumlah pihak menilai kegiatan tersebut justru berpotensi berhenti pada seremonial belaka.

Retret desa yang digadang-gadang sebagai ruang pembelajaran bagi para kepala desa dianggap tidak menyentuh persoalan mendasar, seperti lemahnya kapasitas teknis aparatur desa, minimnya transparansi pengelolaan Dana Desa, serta ketidaksiapan infrastruktur pendukung perencanaan dan penganggaran.

Cristovan memang menekankan pentingnya penyusunan perencanaan dan penganggaran Dana Desa. Namun, secara teknis, problem utama justru terletak pada inkonsistensi antara siklus Musyawarah Desa (Musdes) dan arahan struktural dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fakta di lapangan menunjukkan, sejumlah desa sudah lebih dulu menyelesaikan Musdes dan menetapkan prioritas anggaran. Lalu muncul pertanyaan mendasar:

1. Jika agenda retret menghadirkan ploting program baru, dari mana dasar hukumnya?
2. Apakah kepala desa harus berhutang lebih dahulu, lalu menutup defisit itu di Musdes berikutnya?
3. Ataukah keputusan Musdes yang sah secara hukum bisa dibatalkan oleh intervensi DPMD?

Pertanyaan ini bukan sekadar teknis administratif, melainkan menyentuh aspek teoritis tentang kedaulatan rakyat desa sebagaimana dijamin oleh *pUU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Menurut teori good governance**, Musdes adalah forum deliberatif yang merepresentasikan suara masyarakat desa. Intervensi dari DPMD tanpa landasan regulasi yang jelas justru mencederai prinsip **subsidiaritas**—yakni pendelegasian kewenangan yang harus diberikan ke unit paling bawah (desa) agar mampu mengurus dirinya sendiri.

Dari pendekatan teknis perencanaan pembangunan, inkonsistensi ini juga mengacaukan siklus perencanaan–penganggaran–pelaksanaan–pertanggungjawaban (planning cycle). Dalam teori **manajemen pembangunan daerah, setiap perubahan harus berbasis pada evidence-based planning dan participatory budgeting. Jika Musdes sudah menetapkan prioritas, maka perubahan hanya dapat dilakukan melalui mekanisme Musdes ulang, bukan instruksi struktural semata.

Alih-alih fokus pada retret yang bernuansa simbolik, pemerintah daerah seharusnya menekankan:

  • Penguatan sistem monitoring Dana Desa berbasis digital dan transparan.
  • Kapasitas teknokratis kepala desa dalam menyusun RKPDes dan APBDes sesuai siklus.
  • Revitalisasi Musdes sebagai forum partisipatif, bukan sekadar formalitas.

Tanpa itu semua, efektivitas pembangunan desa hanya akan terjebak dalam kebijakan top-down yang tidak berkelanjutan, serta melahirkan krisis legitimasi di tingkat desa.(red)

Komentar

Berita Terkait

SIDANG PERTAMA PHI TERNATE, PT. ADIRA MULTIFINANCE TIDAK HADIR
3 Poin penting PUPR, Terobosan Maluku Utara: Gubernur Sherly Tjoanda Kejar Kontrak Payung E-Katalog untuk Konstruksi 2026. 3 Poin penting PUPR
DPC SBGN HALMAHERA UTARA RESMI TERBENTUK, SIAP MENGAWAL HAK-HAK KARYAWAN
Pembangunan Jalan Trans Kieraha Dinilai Terburu-Buru, Pengamat Ingatkan Risiko Ekologis
DPMD Halsel Dituding Kehabisan Ide Kreatif, Kegiatan Rp25 Juta Per Desa Dinilai Hanya Mubazir Anggaran
DITUDUH PUNGLI, SBGN PROSES HUKUM PT. IWIP
Dinas PUPR Malut Genjot Pembangunan Jalan, Sektor Pertanian di Halut dan Halbar Kian Bergairah
Dinas PUPR Malut Prioritaskan Pemeliharaan Jalan dan Pembangunan Dua Jembatan Vital
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 29 September 2025 - 06:04 WIT

SIDANG PERTAMA PHI TERNATE, PT. ADIRA MULTIFINANCE TIDAK HADIR

Senin, 29 September 2025 - 03:26 WIT

3 Poin penting PUPR, Terobosan Maluku Utara: Gubernur Sherly Tjoanda Kejar Kontrak Payung E-Katalog untuk Konstruksi 2026. 3 Poin penting PUPR

Sabtu, 27 September 2025 - 09:23 WIT

DPC SBGN HALMAHERA UTARA RESMI TERBENTUK, SIAP MENGAWAL HAK-HAK KARYAWAN

Sabtu, 27 September 2025 - 09:17 WIT

Pembangunan Jalan Trans Kieraha Dinilai Terburu-Buru, Pengamat Ingatkan Risiko Ekologis

Rabu, 24 September 2025 - 02:36 WIT

DPMD Halsel Dituding Kehabisan Ide Kreatif, Kegiatan Rp25 Juta Per Desa Dinilai Hanya Mubazir Anggaran

Senin, 22 September 2025 - 16:35 WIT

DITUDUH PUNGLI, SBGN PROSES HUKUM PT. IWIP

Jumat, 19 September 2025 - 22:59 WIT

Dinas PUPR Malut Genjot Pembangunan Jalan, Sektor Pertanian di Halut dan Halbar Kian Bergairah

Jumat, 19 September 2025 - 22:56 WIT

Dinas PUPR Malut Prioritaskan Pemeliharaan Jalan dan Pembangunan Dua Jembatan Vital

Berita Terbaru